Jumat, 11 November 2016

Foto Memilukan Betapa Air Lebih Berharga Dari Emas Berlian

SURGABOLA88 - Bersyukurlah bagi kita yang terlahir di Indonesia, negeri yang melimpah harta kekayaan alamnya. Meskipun terkadang tuntutan hidup membuat kita bokek berat tapi kita tidak pernah kekurangan yang namanya air. Mau mandi tinggal nyemplung, mau minum tinggal masak, pokoknya serba gratiss, Malahan seringkali kita menghambur-hamburkan air yang menjadi salah satu sumber kehidupan makhluk hidup. Keistimewaan di negeri tercinta kita ini tentu tidak dimiliki oleh setiap negara di belahan dunia lain.
Sahabat kejadiananeh.com, tahukah kamu kalau di India, Kenya, Siria, Afrika sampai negeri Ethiopia, masyarakatnya menganggap air lebih bernilai penting dan saking langkanya air jauh lebih mahal dibandingkan memiliki emas, batu berlian, dan semua harta perhiasan yang menyilaukan umat manusia di muka bumi ini.
Berikut foto-foto memilukan krisis air bersih dan kekeringan air di seluruh dunia, yang membuktikan betapa air lebih berharga daripada emas berlian
Potret Mengharukan Masyarakat Desa Allahabad di India. Mau tak mau, masyarakat desa Allahabad yang tinggal di pinggiran perkotaan Uttar Pradesh, India harus memanfaatkan air kotor bercampur limbah untuk mengisi keperluan hidup mereka sehari-hari.
Air yang menjadi sumber vital bagi kehidupan mereka tak hanya dipakai untuk minum saja. Dari rutinitas mandi sehari-hari, mencuci pakaian sampai membersihkan hewan ternak seperti babi, kambing dan sapi juga dilakukan di tempat ini.
Dibelahan wilayah India lainnya, orang-orang juga rela mengantri panjang untuk menimba air dalam sumur yang nyaris kering. Entah sampai kapan sumur itu bisa terus memberikan harapan hidup bagi mereka.
Tak kalah memilukan dengan potret kehidupan di India. Baghdad ibu kota dari negara Irak juga mengalami krisis kekurangan air berkepanjangan. Lihatlah anak-anak kecil ini, mereka rela mengantri meski harus menutup hidungnya dan tak memperdulikan apakah air yang mereka ambil kotor dan mengandung kuman penyakit.

Warga Rohingya yang tak menyia-nyiakan kesempatan emas, karena tahu hujan begitu langka hadir dalam kehidupan mereka. Bergegas mereka mengumpulkan air hujan yang jatuh dari langit, dan bertanya dalam hati apakah hujan ini akan segera berakhir dan kapankah ia akan datang kembali untuk menyejukkan hati mereka yang remuk karena sudah tak punya tempat tinggal lagi setelah dideportasi paksa dari Myanmar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar